Fakta terbaru Tragedi Bom Kuningan..

Tim penyidik Mabes Polri yang secara intensif melakukan penyisiran di dua lokasi ledakan, yakni di Hotel JW Mariott dan Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, menemukan laptop berukuran 14 inci yang diduga milik pelaku bom bunuh diri dan beberapa informasi sandi-sandi tertentu.

“Laptop itu di temukan petugas di salah satu ruangan Hotel Ritz-Carlton sekitar pukul 12.50 WIB,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Chryshnanda Dwi Laksana, di Jakarta, Sabtu (18/7).

tas Laptop pembawa maut

Chryshnanda mengatakan, selain menemukan laptop, penyidik Polri juga juga menemukan informasi berupa sandi-sandi yang diduga digunakan pelaku untuk berkomunikasi.

Penemuan itu selanjutnya diamankan Tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, guna penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu Didik Ahmad Taufik, pegawai keamanan Hotel JW Mariott yang menjadi korban ledakan, kepada wartawan di Rumah Sakit Jakarta menyebutkan, ciri-ciri salah satu orang yang diduga pelaku pengeboman Hotel JW Mariott dan Hotel Ritz-Carlton memiliki tinggi badan sekitar 172 cm, kulit sawo matang, dan berusia antara 25-28 tahun. “Dari logat bicaranya orang kita (Indonesia), mukanya juga seperti kita (orang Indonesia),” katanya.

Didik mengaku sempat menegur pelaku karena membawa koper beroda ke arah Restoran Syailendra, Hotel JW Mariott.

Dijelaskannya, Jumat pagi ,itu sedang berlangsung rapat yang dihadiri sejumlah top eksekutif, termasuk Timothy Mackay (Presiden Direktur PT Holcim Indonesia), Natan Verity (Verity HR), dan Garth Mcevoy (PT Thiess), yang juga menjadi korban. “Saya berpikir, kalau dia ikut meeting tidak mungkin bawa koper. Lalu saya tanya, mau ketemu siapa?” tuturnya.

Menurutnya, orang yang diduga pelaku itu memberi jawaban pendek, “Ketemu bos saya, ngasih pesanan,” kata Didik, menirukan jawaban orang itu.

Dengan alasan itu, Didik lantas meloloskan orang tersebut. Didik juga mengaku sama sekali tidak menduga bahwa orang yang ditegurnya itu kemungkinan besar adalah pelaku pemboman.

Pelaku baru disadarinya setelah melihat rekaman CCTV hotel yang ditunjukkan polisi kepadanya.

Berdasarkan rekaman video yang ditayangkan TVOne, dari dalam Hotel JW Mariott terlihat seseorang membawa tas dari depan hotel pada Jum`at (17/7) pagi.

Pria itu mengenakan baju berwarna gelap, mengenakan topi dan membawa dua tas. Satu tas berjenis trolly yang diseret dengan tangan kanan, satu tas lainnya dijinjing di bahu kanan.

Dalam video itu terlihat pelaku sudah masuk ke dalam lobi dan langsung mengambil ke arah kanan. Sejumlah petugas di dekat detektor logam terlihat sudah memperhatikan orang yang mencurigakan itu.

Usai dari lobi dalam hotel, si pelaku masuk ke dalam area restoran. Tak lama kemudian, sekitar 30-40 detik kemudian, terjadi ledakan. Tepat di belakang pelaku ledakan, terdapat seorang warga asing yang mengenakan baju berwarna putih.

Sejumlah informasi menyebutkan, salah satu pelaku bernama Nurdin Aziz, penghuni kamar 1808 Hotel Marriott.

Sama seperti halnya pelaku bom di JW Marriott, pelaku bom bunuh diri di Ritz Carlton juga menginap di hotel tersebut. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. “Ada kemungkinan, kita masih menelusuri,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Chrsynanda.

Dari informasi yang diperoleh pihak kepolisian, Nurdin Azis itu check in sejak tanggal 15 Juli 2009. Nurdin membayar deposit secara cash. Diperkirakan bom dibawa masuk menggunakan tas laptop. Bahan menggunakan blackpowder dan mur untuk efek mematikan.

Hanya saja hingga tadi malam, polisi belum bisa memastikan apakah ikut tewas dalam kejadian itu. Namun pelaku bom bunuh diri di JW Marriott dan Ritz Carlton tewas. Pelaku di JW Mariot batok kepala lepas. Sedangkan pelaku bom di Ritz Carlton muka masih utuh.

Menurut Kapolri pula, bom di JW Marriot dan Ritz Carlton identik dengan bom yang ditemukan di rumah Baridin di Cilacap. Sejauh ini polisi tengah melakukan penyelidikan.

Bom Berukuran 7 – 12 Kg

Kendati klise, kelompok militan bikinan Noordin Mohd Top masih menjadi salah satu teratas yang paling dicurigai bertanggung jawab. Bukan tanpa sebab, karena kelompok ini mempunyai kemampuan dan sangat mungkin melakukannya.

Pertama adalah soal pelaku bom bunuh diri. Menurut sebuah sumber di lingkungan Detasemen 88 Anti Teror yakin bahwa pelaku bom bunuh diri pastilah dari kelompok militan. Orang sampai mau berani terbunuh dalam serangan seperti itu, pasti karena aqidah, karena keyakinan. Bukan motif lain, urainya.

Sumber tersebut menuturkan bahwa hampir muskil seseorang dengan motif selain ideologi, berani untuk melakukan bom bunuh diri. Taruhannya terlalu besar, imbuhnya.

Selain itu, yang membuat kelompok militan menjadi salah satu yang dicurigai adalah soal bom dan kemampuan. Kendati belum ada pengumuman resmi soal jenis dan bentuk bom, sumber tersebut menduga bahwa campuran antar TNT dan black powder.

TNT sebagai booster, sementara lapisan luarnya adalah black powder. Nama terakhir ini sebenarnya istilah untuk menyebut sebuah senyawa eksplosif dari potassium chlorat, sulfur, dan karbon. Ini diduga dari asapnya yang berwarna putih dengan kondisi ledakan yang bersifat demolisi (menghancurkan). Itu karakter TNT. Semuanya jadi terlihat berantakan, urainya. Unsur TNT-nya tampak lebih dominan dari black powder, karena panasnya terasa kurang. Lain dengan Bom Bali yang bersifat sangat panas. Karena memang dominan black powder-nya, imbuhnya.

Sementara detonatornya menggunakan lead acyd, sebuah campuran antara natrium acid dan nitrat. Sebagai detonator, lead acyd ini sungguh ampuh dan sifatnya sangat high sensitive (sangat rentan meledak). Sumber tersebut juga meragukan adanya indikasi bom plastik, atau bom C-4. Karena kalau bom C-4, efek ledakannya tidak seperti itu. C-4 sifat ledakannya bersifat memotong, memutus, atau menyabotase. Tidak demolisi, urainya.

Inikah Bomnya??

Menariknya, sumber tersebut juga bisa memperkirakan seberapa besar dan ukuran bom tersebut. Melihat tingkat kerusakannya, tampaknya antara 7 kg – 12 kg. Kira-kiranya seberat 10 kg, tandasnya. Bom seukuran ini bisa ditempatkan di banyak benda. Ditaruh dalam kardus kecil, atau tas punggung kecil sudah masuk, tambahnya. Dan untuk bom sebesar itu, maka lead acyd sebagai detonator yang dibutuhkan hanyalah sebanyak sebotol obat tetes mata Insto.

Banyak Cara

Sumber tersebut juga menuturkan bahwa pihaknya tengah mendalami bagaimana bom tersebut bisa masuk ke dalam hotel. Salah satu yang paling dicurigai adalah menjadi tamu terlebih dahulu.

Menurutnya, sistem pengamanan hotel sekarang memang sudah cukup baik. Artinya, siapa pun yang masuk pasti terperiksa. Namun, tetap mudah diakali oleh orang-orang yang telah punya rencana jahat terorganisir. Sangat mudah untuk menyelundupkan bahan-bahan peledak tersebut, urainya.

Hingga kini, sumber tersebut masih belum habis pikir kenapa dalam pemeriksaan di hotel-hotel hanya menggunakan detektor logam. Seharusnya bayangan tentang bom yang berisi besi-besi atau selalu mengundang logam harus dihilangkan. Karena, biasanya bahan-bahan dibawa secara terpisah baru kemudian dirakit di dekat tempat sasaran, urainya.

Salah satu caranya adalah dengan menyelundupkannya melalui cairan. Untuk bahan yang paling berbahaya, yakni lead acyd, bisa diselundupkan melalui dicampurkan dengan cairan. Nanti sekilas seperti sebotol susu. Berwarna putih. Sepintas tak bakal dicurigai, tuturnya.

Begitu didalam, cairan tersebut dibiarkan, kemudian disaring. Paling lama, dua hari lead acyd tersebut sudah siap digunakan. Begitu pula dengan bahan-bahan lainnya, katanya. Modus ini pernah digunakan oleh para aktivis Jamaah Islamiyah ketika menyelundupkan bahan-bahan bom dari Jawa ke Poso.

Ketika hal ini dikonfirmasikan ke Ali Fauzi, adik Amrozi dan Ali Ghufron tersebut mengaku tak bisa menjawab apa-apa. Saya tak bisa menjelaskan, karena memang saya tak tahu, urainya. Bagaimana soal modus-modus pengiriman bahan-bahan bom, Ali juga menolak untuk berkomentar. Hanya, Ali mengatakan bahwa orang-orang dari kelompok militan tak boleh diremenkan kemampuannya. Saya tahu kemampuan beberapa orang di kelompok militan dalam membuat bom. Sangat ahli. Tapi bukan berarti saya menuduh mereka, jawabnya singkat.

Data Korban :

• Korban Luka-luka 55 orang (18 WNA)
• Korban Tewas 9 Orang
• Mereka dirawat di 4 Rumah Sakit (RS Medistra, RS Metropolitan Medical Center, RS Pusat Pertamina dan RS Jakarta)

Korban Tewas

1. Timothy D. Mackay, 61, New Zealand (presdir Holcim)
2. Natan Verity, 39, Australia (manager director Verity)
3. Garth McEvoy, 40 Australia (manager commercial PT Thies)
4. Arnold, Singapura
5. Darmanto, Indonesia
6. Evert Mokodampit (pegawai JW Marriott)
7. Wanita, belum teridentifikasi

(Catatan: Masih ada tiga potongan tubuh dengan anggota badan terpisah)

Daftar Undangan Breakfast Meeting ICP

Nama Perusahaan

1. Patrick Foo AEL Indonesia
2. Edward Thiessen Alstom Power
3. Pedro Sole Alstom Power
4. David Potter Freeport Indonesia
5. Andy Cobham Hill & Associates
6. Tim Mackay Holcim Indonesia
7. Kevin Moore Husky Energy
8. Mariko Yoshihara JAC Indonesia
9. Noke Kiroyan Kiroyan Partners
10. Roy Widosuwito Perfetti Van Melle
11. Nathan Verity Verity HR
12. James Castle Castle Asia
13. Max Boon Castle Asia
14. Andrianto Machribi Freeport Indonesia
15. Gary Ford Anadarko
16. Simon Louis Chevron

Selamat siang Juragan.. Apakah anda termasuk salah satu orang yang mengutuk peristiwa biadab ini??

Drama dan tragedi di Negeri ini memang tak dapat diprediksikan..

Alur ceritanya mengalir tanpa banyak yang bisa menerka..

Hanya Sutradara atau dalang yang mengetahui bagaimana akhir ceritanya.. Namun sayangnya sang Sutradara sampai sekarang tak ketahuan Rimbanya.. Apakah akan berakhir dengan manis ataukah pahit.. Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan episode ini..

Bangkitlah Indonesiaku..

Akankah kita menjadi terpecah-belah dengan adanya Bom ini? Mana semangat Bhineka Tunggal Ika kalian? Adakah Kemauan kalian untuk bersatu dan tunjukan pada dunia kita suatu bangsa yang besar dan tidak mudah untuk diadu domba. Semoga peristiwa ini menyatukan bangsa ini menjadi bangsa yang Kuat dan Maju,

Mengutip Juragan Pangeran Romail,

We will not go down.. Not Because Of Bomb..

INDONESIA WILL SURVIVE..!!

Bagaimana Juragan??

Apakah Akan kita biarkan Si Budi terus bermain Bom??

Mau, Mau, Mau??

klo Anak Bangsa sih OGAAAAAAAAAAHHHH..!!

(plesetan iklan 3 ttg MU)hehe..

Salam Perubahan..

Salam Anak Bangsa..

ANAK BANGSA Turut berduka cita sedalam-dalamnya Atas Peristiwa Biadab Bom di Mega Kuningan..